Saat pandanganku tertuju padanya. Napa selalu
ingin menyapanya. Menyapa untuk apa, aku tak bisa basa-basi. Kalo ngliat mata
putihnya itu bikin aku tertunduk malu, gak bisa ngomong. Sahabatku bilang, kalo
tanda-tanda gitu artinya ada yang jatuh cinta. Ya..Ya..Ya. Gak kupungkiri aku
sangat kagum dengannya. Pinter, style juga oke, cool, tapi tetep maskulin.
Tapi, apa iya sih aku suka ama cowok itu. Padahal baru aja satu kelas, belum
sampe beberapa bulan. Aku udah kepincut. Merepotkan.. eh lupa, ak Mella anak
ABG kelas 9. Salam kenal ya!
Andy : “He... nglamun aja!”
Mella : “Ha..iya, apa? Seruku dengan kaget
Andy : “Kamu gak mau masuk ke kelas, nanti
dimarahin guru loh!” cetusnya
Mella : “ Iya, bentar !”
Aku baru sadar. Aku sedang berbincang
dengan pangeran hatiku. Rasanya, hatiku bunyinya dag dig dug. Langsung aja aku
ke kelas dengan hati berbunga-bunga pastinya.
Mella : “Anya, kamu liat aku ngobrol sama Andy.”
Tanyaku menyelidik
Anya :
“Hayoo.. tadi Andy nembak kamu ya! Kamu terima gak cintanya. Mendingan jangan
deh! Cari gara-gara aja sama Sely.” nerocos terus
Mella :
“Ya, gaklah! Dia cuman nyapa aku aja kok! Memangnya napa kalo aku deket sama
Andy?” tanyaku penuh penasaran
Anya :
“Ya pokoknya jangan deh..” ujarnya
Saat itu juga, perasaanku jadi tak karuan.
Seperti melihat peristiwa yang menyeramkan. Semuanya tak terduga. Banyak
kumendengar Andy sosok yang banyak dikagumi di sekolah ini. Mungkin Anya
memperingatkanku tentang Sely yang juga suka Andy. Sely, cewek beken di
sekolah, anggota OSIS(mantan), friendly, ngrepotin dan juga terkenal dengan
sebutan miss ricuhnya itu. Banyak teman, jangan salah dia juga punya banyak
musuh dan banyak yang membencinya.
Sely : “Eh, Mella! Bisa bicara gak sebentar
aja!” pintanya
Mella : “Boleh.. ada apa ya!” tanyaku
Sely :
“Aku tau kamu suka cowok yang aku suka. Aku gak masalah. Kita teman..” curhat
colongannya
Aku terdiam. Dan langsung bingung dengan
maksud perkataanya. Aku baru ingat obrolanku tadi dengan Anya. Memang benar
Sely suka Andy. Dia berlari menjauhiku. Aku mengejarnya. Dan aku baru sadar
Sely adalah cewek dramatis.
Anya : “ Ngapain lari-lari, gak waktunya
olahraga!”
Mella :
“Jangan mulai lagi! Gak waktunya becanda. Sely kok bisa tau aku suka Andy.” memperjelas
Anya :
“Oh, itu tadi kan. Waktu kita ngobrol, belakang kita Sely. Kamu sendiri sih
kalo curhat gak pernah bisa pelan ngomongnya.”
Langsung deh, aku merasa 5L. Aku bingung napa
di sekolah gak ada UGD buat cewek-cewek yang lagi patah hati. Gini kan repot.
Aku pulang dengan penyakit baruku ini. Aku juga gak tau, hampir semua temanku
tau kalo ak suka sama cowok maskulin itu.
Rodhot: “Kamu gak bilang-bilang kalo
suka Andy. Kan bisa aku comblangin kamu sama dia.” menawarkan diri sebagai biro
jodoh
Mella :
“Kok tau sih. Aku gak suka sama Andy.” mencoba mengelak
Rodhot: “Kamu jangan ngelak gitu. Andy
juga suka kamu kok. Tenang aja. Andy itu pemalu. Nanti ak PDKT-in deh sama
dia.”
Mella :
“(masak iya sih, Andy suka aku.)” bisikku dalam hati
Cinta itu apa sih. Membingungkan. Kadang buat
hari kita happy, kadang buat kita sampe nangis. Kalaupun bener. Apa Andy berani
nyatain cinta ke aku?, Apa Sely gak marah setelah tau kalo Andy lebih milih
aku?, Apa mereka yang menyukai Andy akan memusuhiku?. Perasaan, banyak banget
sih pertanyaan di diriku sendiri.
Rodhot:
“Udahlah, jangan nglamun. Aku pastiin deh kamu bisa jadi sama Andy.” meyakinkan
Mella : “Terserah!” ucapku
Aku menunggu perkataan Rodhot
kepadaku. Sampai sekarang, aku yang mau ngadepin try out. Andy tetap diam. Gak
ada omongnya sama sekali. Dan akhirnya kita pisah, gara-gara kita beda ambil
sekolah. Saat ini, tak terasa lagi perasaan itu kepada Andy.
ENDING